Abdi Nagari
Pagi itu,
Asaku terbit di celah-celah mimpi.
Setelah sekian malam ia membual dalam angan
Aku perlu perangkat tempur, sekarang:
Sepasang sepatu yang kuat.
Seragam semangat.
Tak lupa pena harapan, kutaut di sakunya.
Menapaki ruang demi ruang di hati,
aku memilih duduk,
di sudut kursi yang riuh itu.
Masih dengan sekawanan pikiran
yang terus bersiul di kepalaku.
Merdu tak merdu sih,
Kucoba siulkan semangat!
Sembari menunggu harap,
sesekali kutengok mimpi
yang bertengger di jendela kepalaku.
Ruparupa Asa mulai bertunas.
Di rerumput Nagari, Asa makin segar.
Buruburu,
Kuambil pena disaku.
Cepatcepat,
kububuhi tinta Pengampu.
Aku tulis sebait lirik segar
ke dalam lembaran-lembaran mimpi.
Aku nyanyikan Asa!
Abdi Nagari oh Abdi Nagari, siapakah aku kini?
Abdi Nagari ah Abdi Nagari, akukah ini?
Sejarahpun terpaku,
tepat di dinding kepalaku!
menembus kalung dadaku!
Ada sebidang rasa dan siulan Garuda disana.
Menitip pesan:
Jadilah Abdiku sampai tiadaku!
📍BPSDMD, Kupang - NTT
✍ 09/09/2021
🕚 23.00 Wita
Siap menerima tanggung jawab sebagai pelayan publik..kami akan berusaha membuatmu tidak kecewa.
BalasHapus