Persemaian 🌱
Hampir seminggu ini, anggota kelompok Maju Bersama RT 029 disibukkan dengan aktivitas persemaian. Sesuai kesepakatan, akan ada 5 jenis sayuran yang disemai. Tomat, lombok, terung, sawi putih (wombok) dan pakcoy (sawi Senduk).
Untuk persemaian, dibutuhkan media semai. Campuran media semai yang baik antara lain: tanah subur (top soil), arang sekam dan pupuk padat organik (bokashi). Dengan perbandingan 1:1:1.
Bagi pemula yang tidak memiliki bokashi, tidak perlu cemas. Bokashi dapat digantikan dengan kotoran hewan atau sisa tanaman (yang telah terfermentasi/telah lama lapuk). Demikian arang sekam, dapat digantikan oleh pasir. Masih dengan perbandingan yang sama. Ketiga bahan ini dicampur merata, dan media semaipun siap dipakai.
Persemaian bisa menggunakan berbagai wadah semai: nampan, baki, ember, polibag. Bisa juga di tanah-- pada bedengan ukuran sedang.
Ketersediaan wadah menentukan metode semai -- ditabur-sebar dan ditunggal. Ditabur untuk wadah yang besar sedangkan ditunggal untuk wadah yang berukuran kecil.
Baiknya pilihan wadah semai memanfaatkan bahan alam seperti: daun pisang, daun koli (sejenis palem, banyak tumbuh di NTT). Bisa juga dengan pemanfaatan barang bekas seperti gelas air mineral atau minuman ringan lainnya. Pastinya minim biaya. Namun, membutuhkan waktu, tenaga untuk pengerjaan.
Persemaian di kelompok Maju Bersama RT 029 menggunakan wadah polibag kecil dan bekas gelas air mineral. Dengan metode semai-- ditunggal.
Kami mengawali dengan seleksi benih. Merendam benih dalam air suam kukuh (sekitar 30°C). Minimal 30 menit. Benih yang mengendap adalah benih bermutu baik. Itu yang kita gunakan.
Selanjutnya, media semai dibasahi secukupnya. Benih ditunggal (1 benih 1 lubang/polibag), lalu lubang semaian ditutup dengan taburan tipis sekam bakar. Semaian disiram kembali. Pastikan tekanan air siramannya lembut. Disarankan menggunakan gembor dengan saringan air yang halus. Tujuannya-- agar benih tidak tertepis oleh air siraman.Terakhir, tutup semaian dengan plastik/karung/daun pisang. Fungsinya-- menjaga suhu dan kelembaban lingkungan semaian tetap stabil.
Setelah dua hari, penutup semaian dibuka. Nampak benih telah tumbuh.
Penyiraman semaian masih dilakukan. Rutin. Pagi dan sore. Pencahayaan di rumah bibitpun diperhatikan. Bibit memerlukan cukup cahaya untuk bertumbuh. Sampai memiliki 2-3 helai daun sejati. Dan siap dipindah ke wadah tanam yang lebih besar.
Aktivitas ini, mayoritas dilakukan oleh ibu-ibu di RT 029. Karena persemaian butuh kesabaran, kelembutan dan ketelatenan. Tidak heran, aktivitas ini mudah dilakukan.
Ibarat merawat bayi, benih-benih ini butuh tangan hangat ibu-ibunya. Tentu, ibulah (perempuan) yang paling diandalkan. Bravo bu-ibuu!
Semangat semai! Bahagia menanam! 😍🌱
____________________________________
✍️ 28 Maret 2021
📍 Kelurahan Danga, Nagekeo
⌚ 22.00 WITA
Cakep
BalasHapusHahaha... 🌱👩🌾
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus