Wortel Perjuangan πŸ₯•

Di awal masa orientasi CPNS (Januari - Maret 2021), kami berenam ditugaskan untuk membantu pendampingan petani di kelurahan Danga. Termasuk membantu tugas dampingan ka Vivi Nay. Senior yang telah lebih dulu bertugas di Danga, sekaligus menjadi mentor bagi kami anak baru ini selama orientasi. 

Saya ingat betul. Di bulan itu, kami sempat berdiskusi dan berbagi ide. Mencoba membudidayakan beberapa tanaman yang sediakalanya susah hidup optimal di Danga, Mbay-Nagekeo. 

Setelah dipilah-pilih, akhirnya kamipun sepakat. Menanam wortel di demplot Kelompok Wanita Tani (KWT) Esa Teguh, RT 01. Kelompok dampingan kak Vivi. 

Ada harapan di kelompok ini. Selain para ibu yang berkomitmen, juga ada semangat yang terlihat. Perlahan, mereka telah membuka kembali lahan tani garapan mereka. Poin penting, disaat masih banyak kelompok tani  lainnya yang belum bergerak kala itu. 

Berawal dari ide dan coba-coba. Coba mencari: literatur dan bacaan, juga sharing pengalaman dari beberapa teman (kak Usman, dkk). Pun mencoba mengadakan bibit wortel-- untuk lahan tinggi. Yah, kalian tidak salah baca, kok! Hanya bibit wortel lahan tinggi yang tersedia di toko pertanian saat itu. Itupun harus didatangkan jauh dari Bajawa. 

Akhir Februari 2021. Percobaan pertama dimulai. Persiapan lahan pada umumnya: membuat bedengan dan pemupukkan dasar dengan bokashi. Benih disemai. Permukaan bedengan kemudian ditutupi dengan jerami dan sekam padi. Ibarat mulsa alami untuk menjaga suhu tetap stabil dan terlindung dari panas menyengat di dataran rendah Danga. 
Benihpun bertunas. Ada rasa kagum melihatnya. Namun berselang beberapa minggu, kabar burukpun datang. Tunas wortel habis termakan oleh ayam. Ya, ternyata ayam-ayam itu tertarik dengan jerami dan sekam padi di permukaan bedengan. Seolah merasa beruntung dengan makanan yang melimpah. Ditambah lagi, mereka memang leluasa bermain di bedengan karena belum adanya pagar di kebun. Misipun gagal! πŸ˜•

Maret 2021. Percobaan kedua dimulai (lagi). Kali ini ada perbaikan pada media tanamnya: pemberian pupuk dasar bokashi yang lebih berimbang. Sekam bakarpun jadi pilihan. Pengganti jerami dan sekam padi sebelumnya. Benih disemai. Tunas berkembang. Tumbuh baik dengan daun yang hijau dan lebar. Tapi sayang, umbinya tak ikut berkembang. Umbinya kerdil dan kecil. Faktor kekurangan air juga berdampak pada kerdilnya umbi wortel saat itu. Ada perasaan tak puas dan putus asa dengan hasilnya. Misi dianggap gagal (lagi)! 😩

Cukup lama waktu berselang. Kami ber-enampun menyelesaikan masa orientasi dan mendapat tanggungjawab baru mendampingi RT lain dan kelompok tani masing-masing. Dan kak Vivi masih harus melanjutkan misi wortelnya di KWT Esa Teguh. πŸ’ͺ

April 2021. Percobaan ketiga dimulai (lagi) dengan semangat yang tersisa. Bersama para ibu di kelompok, kak Vivi tak berhenti menyemangati! Mereka merombak kembali bedengan. Media tanampun diperkaya nutrisinya. Struktur media dibuat ber-porous dan se-ringan mungkin. Perbandingan setara antara tanah, sekam, dan bokashi (1:1:1). Bedengan tetap dilapisi arang sekam sebagai mulsa alami. Benih kembali disemai. Bertunas dan mulai bertumbuh. Kali ini, proses penggemburan dilakukan terus menerus. Disusul pemupukkan bertahap -- pupuk padat (bokashi) dan pupuk cair (POC). Tidak lepas pengamatan dan perlakuan rutin pada tanaman. Pagar keliling kebun diperbaiki. Ketersediaan dan cukup air difase pertumbuhan awal juga ikut andil. Ketelatenan perawatan menjawab harapan. Wortel tumbuh subur. Tidak hanya daunnya yang menghijau dan lebar, umbinya turut berisi. Misi berhasil! πŸ₯ΊπŸ˜‡

Senyum puas anggota kelompok terbayar sudah. πŸ™

Kemarin (15 Juli 2021), para ibu anggota KWT Esa Teguh RT 01 memanen wortel bersama. Akhir penantian yang panjang. Wortel dataran tinggi berhasil dipanen di Danga-Nagekeo. Dengan hasil yang optimal untuk skala percobaan. 

Ini bukan sekedar tanam-menanam. Bukan sekedar tampil beda dari yang lain. Bukan juga tentang  berhasil atau tidaknya. Tapi, lebih dari itu semua. Ini tentang semangat belajar dan berbagi! ✔

Menjadi penyuluh (PPL) yang mau terus meng-upgrade dirinya. Dengan tantangan dan berbagi pengalamannya. 
Menjadi petani yang mau menerima dan berusaha ditengah keterbatasan. 

Selamat panen! 
Selamat menikmati hasil wortel untuk KWT Esa Teguh! 
Bravo untuk ka Vivi! 
Semangat belajar untuk kita ber-enam! 
πŸ‘©‍🌾

✍ 16 Juli 2021
πŸ“ Danga-Nagekeo

Komentar

  1. Narasi yang menarik Kk. Salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya πŸ™
      Salam kenal dari jauh. πŸ‘©‍πŸŒΎπŸƒ

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer