Sorghum, si Kecil Kaya Nutrisi

Kemarin pagi (16/04), di pekarangan kantor BPP Danga, kami melakukan pemanenan sorghum. Sorghum yang ditanam akhir bulan Januari yang lalu.

entertainment
Et

bulir-bulirnya e berwarna ungu kemerahan mmu
enyerupai bunga, membuat saya terkagum-kagum. Betapa cantiknya tanaman pangan ini. 


Tanaman dengan nama latinnya Sorghum bicolor (L.)Moench, sejak lama dikenal sebagai pangan alternatif pengganti beras dan jagung. 

Namun, sorghum sempat langka dari aktivitas budidaya pertanian di Indonesia. Sayapun hanya pernah mendengar namanya tanpa tahu menahu bentuk tanamannya. 

Beruntung, pemerintah (BPP Kecamatan Aesesa) mulai  menggalakkan budidaya tanaman ini. Beberapa tahun terakhir, Sorghum mulai dikenal oleh masyarakat. 


Tanaman ini memiliki manfaat yang begitu besar. Sorghum masuk kategori superfood, karena memiliki segudang manfaat dan bernilai gizi tinggi. 

Kadar kalori pada sorghum lebih rendah dari beras. Kandungan protein, air, serat, kalsium, fosfor, dan zat besinya juga lebih tinggi dari beras.

Gizi yang terkandung dalam sorgum mampu mengontrol gula darah pada penderita diabetes. Bisa meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan pengembangan dan sirkulasi sel darah merah, mencegah pertumbuhan kanker dan tumor. Dapat mengontrol kolesterol dan menguatkan jantung. Manfaatnya untuk tulang yakni:  mencegah penyakit osteoporosis dan sendi.

Sorghum yang dipanen bisa diolah menjadi berbagai macam hal seperti: beras sorghum, tepung, mie, cookies, aneka cake, brownies dan masih banyak lagi.

Menariknya, tanaman sorghum mudah di budidayakan. Hidup disetiap jenis tanah. Cuaca ekstrim sekalipun. Di NTT sorghum sangat cocok. Topografi, iklim dan lahan sangat mendukung penanaman sorghum. 

Peluang inilah yang harusnya diambil oleh petani NTT. Tanam Sorghum dan petik manfaat dari nutrisi tanaman ini.

πŸŒ±πŸ‘©‍🌾

✍️18/04/2020
πŸ“Danga, Nagekeo
⏳ 18.00 wita

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer