Rebahan Daun ditengah Pandemi
Daun hati terus berayun.
Menolak bergeming, setia mendayung angin.
Tak sedikit terhuyung, jua berjatuhan.
Dalam tenang, daunpun berakhir rebahan.
Adakah angin peduli?
Bisakah daun memilih?
"Mereka hanya bersilaturahmi," siul puyuh kecil padaku, di suatu pagi pandemi nan teduh.
🍃
Bongkahan angin terus melambai.
Dipenghujung rindu, tak kunjung ia gontai.
Yang ada, riuh lirihnya semakin menjadi.
Daun hati terus merinai.
Adakah angin hanya berangan-angan?
Tinggalkan ranting, daun memilih dilucuti!
"Mereka hanya bersilaturahmi," lagi siul puyuh kecil padaku, di suatu pagi pandemi nan teduh.
🍃🍃
Berhembus lagi, berjatuhan lagi dan siulan itu lagi.
Heranku pada daun, geramku pada angin.
"Mereka hanya bersilaturahmi," lagi-lagi siul puyuh kecil padaku, di suatu pagi pandemi nan teduh.
"Hentikan siulan itu, puyuh!," hatiku resah.
🍃🍃🍃
Daun hati...
Bersenda gurau serumpun, bukankah itu aman?
Dan angin...
Andaikan kau lalu, tanpa perlu bergelayut maut?
Lagi si puyuh...
"Heiiii, mereka hanya bersilaturahmi! Kamu buta hati, anak gadis," siulnya menyindir.
🍃🍃🍃🍃
Di penghujung rebahan daun, anak gadis menutup jendela. Getir hati menyambut hari raya.
Lebaran menguji nyali ditengah pandemi, siapakah yang berkemenangan?
ialah mereka yang mampu menahan hasrat merindu tanpa peluk.
ialah mereka yang menyapa hati tanpa harus menaut jari.
🍃🍃🍃🍃🍃
"Andai saja, daun dan angin tak bersilaturahmi ditengah pandemi. Takkan sesendu ini hatiku melihat daun yang rebahan itu," lirih anak gadis.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
_______________________
🌏 Ende
✍️ 1 Syawal 1441 Hijriah (24/05/20)
⏳ 07.30 WITA
🎦 to see this on my Instagram, click here
*Sulit memang, menahan rindu bertemu yang dirindu. Bersalam-salaman, berpelukan hangat, berciuman mesra, bermaaf-maafan di hari yang Fitri. Kita merindukan sanak keluarga, sahabat dan kenalan; walau sekedar berjabat tangan. Begitu eratnya kita bersilaturahmi dengan berjumpa.
Pandemi Covid-19 menjadi sejarah 2020, bahwa ia mampu menggeserkan arti sebuah silaturahmi. Tanpa perlu bersalam-salaman, tanpa pelukan hangat, tanpa ciuman, kita masih bisa bermaaf-maafan di hari yang Fitri. Silaturrahmi yang dianggap paling bijak, berlaku kini!
Selamat Idul Fitri,
Mohon Maaf Lahir dan Batin 🙏
_Sheyla Tunya
Komentar
Posting Komentar